Langsung ke konten utama

Stop Leha leha. Aku harus lakukan ini untuk menjadi Ibu berdaya

 Hai, Assalamu’alaikum. 


Senang rasanya bisa merasakan kembali tuts tuts keyboard, bisa melakukan aktivitas menulis yang membuat hati menjadi nyaman dan terarah.


Setelah menjadi Ibu, banyak banget aspek dari diriku berubah. Dan kalau mau ditelusur lagi, dari awal aku menikah, udah mulai banyak perubahan. Sederhananya deh, mau tidur udah ada temennya. Mau makan, harus mikirin makan untuk berdua, mikirin rumah untuk masa depan dan hal lainnya. Tapi, di tulisan kali ini, aku gak pengen bahas tentang bagaimana proses awalku di dunia pernikahan. 


Balik lagi menjadi Ibu. Setelah menjadi Ibu, kira kira sekitar anak pertamaku lahir 2 bulan. Aku merasa bahwa ada ya peran yang sangat lelah namun bahagia yang juga tak terperi. 


Kalau lagi lelah lelahnya sampai nanggepin omongan orang lain pun bisa jadi ketus. Yang ada cumam pengen di pukpuk. Biar lelahnya hilang.


Rasa semakin tidak berdaya itu pun terasa. Apalagi aku yang memutuskan untuk resign ketika hamil anak pertama. Sebenarnya karena memang mengikuti suami bekerja. Jadi sampai saat aku menulis ini, aku vakum bekerja hampir 3 tahun.


Ada satu momen dimana aku akhirnya bekerja sebagai script konten di salah satu toko online store. Diajak oleh temanku, katanya suka dengan caraku menyampaikan cerita. Wah, ada hal yang membuatku senang akan 'pengakuan'. Apalagi sesuatu hal yang aku sukai semenjak aku kecil, yaitu menulis.


Tarik dulu kebelakang, saat aku usia SD. Aku menyukai membaca novel. Mungkin kalian ada yang tahu tentang KKPK-kalau iya, kita seangkatan berarti ya xixi. Saat itu aku terbiasa untuk menuliskan kembali cerita dari novel yang sudah terbaca.


Namun berbeda alur dan karakter. Ya, dulu aku menyukai merangkai kata. Di masa aku SMP, karena aku bersekolah di boarding school, akses ke komputer atau laptop terbatas. Jadi aku menuliskannya di buku tulis. 


Waktu pun berlalu. Beberapa cerita yang telah aku buat sebelumnya, aku baca kembali ketika masa masa kuliah. Gak aneh dan enak dibaca-agak narsis sih ini. 


Memasuki masa SMA, aku mulai meninggalkan dunia tulis menulis. Karena sudah berbeda kesibukan. Pas kuliah, apalagi. Yah paling untuk menulis diary, masih beberapa kali aku lakuin.


Dan, momen nostalgia itu kembali ketika aku berkutat bareng anak sehari-hari. Aku membutuhkan untuk menyalurkan rasa dan energi. Aku buatlah akun di IG. Isinya cerita cerita singkat aja dari pengalaman para Ibu. Tapi aku senang menceritakannya kembali.


Sampai akhirnya, diajak temenku untuk bantu membuat script konten. Dan aku merasa ke trigger kembali untuk mendalami dunia tulis menulis. Dalam konteks mungkin saat ini yang dibutuhkan adalah kemampuannya di era digital.


Semua orang yang punya kanal sosial media, membutuhkan storytelling untuk menjual produk atau jasa mereka. Istilah sekarang itu content writing, copywriting, SEO specialist. Disamping nanti diperlukan juga dari sisi desain dsb.


Tapi, itu berarti dunia tulis menulis itu penting banget dan gak lekang sama waktu. Keren sih. Bangga banget aku sama para penulis. Sungkem dulu nggih.


Bermula dari kesukaan aku, kemudian ada faktor tantangan era digital masa kini, rasa ingin kembali merasa berdaya, aku menetapkan untuk menjadi seorang penulis profesional. 


Mau balik kerja pun, ada rasa kegamangan ketika harus meninggalkan anak di tangan orang lain. Dan sejauh ini memang hanya sampai interview. Belum sampai ada yang dipanggil. Oke, gapapa. Toh mencari jati diri bisa dari jalan manapun. Karena background ku sebelumnya lebih ke arah penelitian kesehatan.


Maka selanjutnya, aku akan menginvestasikan waktu tenaga yah mungkin ada mengocek uang untuk belajar kepada profesional sehingga bisa lebih terarah dan mendapatkan 'keterampilan yang diakui'


Menulis dan aktif kembali di blogger ini adalah langkah awal ku untuk bisa menjadi ahli di bidang ini. Harapannya ya semoga bisa mengalirkan rasa, membantu memilah pikiran yang semrawut banget, dan siapa tau aja bisa menghasilkan. Hehe. Aamiin. 


Bismillah :)


  "Sukses tidak selalu tentang kebesaran. Ini tentang konsistensi. Kerja keras yang konsisten menghasilkan kesuksesan. Kebesaran akan datang." - Dwayne "The Rock" Johnson


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU *KIKI STRIKE

Annyeong, kali ini aku bakal nge review sebuah buku diantara banyaknya novel yang ada dirumah (cie, ceritanya punya banyak nih..) Kali ini buku yang akan di-review berdul Kiki Strike (petualangan kota bayangan) waaah, buku ini aku recommend buat pembaca yang suka sama petualangan. Dan ini ga cuma 1 buku tapi berseri. Buku ini terbitan "Dastan Books" dengan penulis Kristen Miller. Tampilan depan Nah buku ini menceritakan bagaimana kisah seorang "Ananka Fishbein" yang bosan dengan kehidupan yang saat ini dijalanin. Kemudian, muncullah tokoh bernama "Kiki Strike", gadis misterius dengan penampilannya yang mencolok (seperti gambar disamping). Kiki Strike datang dengan membawa misi. Penasaran dengan misinya? (gaak) Beli bukunyaa! Sekilas nih, jadi di dalam buku ini, nantinya akan dibentuk grup bernama IRREGULAR yang beranggotakan 5 remaja, dengan keahlian khusus. Betty, ahli menyamar dan membuat kostum, Luz, mekanik handal dan mampu menciptakan ...

ASUS ROG Phone 8 : Siapa Bilang, Handphone Gamer Hanya untuk Gamers ataupun Pro player, Kamu Para Content Creator Juga Bisa

Buat kamu yang ngikutin perjalanan seri ASUS ROG Phone, pasti udah gak asing lagi dengan seri mobile gaming ini. Sejak 2018 silam, seri 1 sampai 8 terus memberikan update  fitur terbaik di kelasnya. Pada awal Tahun 2024 (Januari), ASUS ROG mengumumkan seri terbarunya yaitu ASUS ROG Phone 8. Sesuai dengan singkatannya, Republic of Gamers (ROG), smartphone  ini ditujukan untuk para gamers yang pengen pengalamannya dalam bermain meninggalkan kesan 'terpuaskan'. "Wah oke sih, enak banget pake ini. Performa stabilnya bukan main. Jadi gak pengen lepas." Tapi tenag, meskipun sasaran awal marketnya adalah para gamers , sekarang smartphone ini cocok untuk semua kalangan. Apalagi kamu yang punya kesibukan sebagai content creator. ROG Phone 8 dirancang khusus bukan hanya sekedar untuk para gamers , tapi, juga ditujukan bagi audiens yang lebih luas. Agar mendapatkan pengalaman premium dalam kesehariannya. Suatu revolusi yang semula hanya untuk bermain game murni menjadi perangkat...

IBU, ISTRI DAN AKU

“Setelah menjadi Ibu, beberapa hal menjadi kelabu untuk terlihat. Adakalanya tak tampak sama sekali. Kehidupan orang lain terkadang kujadikan alasan untuk ‘mengasihani diriku’. Mereka memiliki kehidupan luar yang terlihat jauh lebih bervariatif. Aku seringkali merasa frustasi dengan emosi yang mudah sekali berubah. Tak jarang pula, aku merasa sendiri di tengah ramainya manusia, ditengah rutinitas sehari-hari dengan pemandangan lalu lalang manusia. Aku merasa kehidupan ini semakin monoton. Tapi…disaat yang sama, ada jiwa jauh dibawah sana meronta untuk segera lets get over with this and do different !”   PROLOG Perbedaan antara sebelum dan setelah menikah bagi perempuan, sangat jauh sekali. Terlihat kontras jika ingin diumpamakan dengan warna. Sebut saja bagai merah dan kuning. Berbeda bukan? Yang dulunya sendiri, menjadi berbagi peran dan tanggungjawab. Yang sebelumnya bisa memilih untuk dirinya sendiri menjadi penuh pertimbangan dari berbagai sudut pandang. Yang dulunya mungkin bi...