Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Tertampar

Enak gak sih punya banyak ilmu? Segala sesuatu pasti ada dampak positif dan negatifnya. Bagi gue sama halnya dengan ilmu. Gak punya ilmu akan jauh lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan positif. Bahkan gak akan ada positifnya sama sekali. Bagaimana halnya dengan yang punya banyak ilmu, sudah pasti akan jauh lebih berdampak positif dibandingkan dengan negatif. Yang saat ini sedang menjadi pikiran buat gue adalah, semakin gue tau banyak ilmu (atau pengetahuan, apapun pengetahuan itu, agama dan pengetahuan umum) maka semakin gue punya barrier terhadap segala sesuatu. Yang dulu, karena gue gaktau, gue gak akan merasa bersalah karena sudah melakukannya. Sekarang karena sudah tau bahwa hal itu tidak baik, maka saat melakukannya gue akan berpikir dua kali bahkan berkali kali dan amat sangat merasa bersalah setelah melakukan (kembali). Sempat terbersit pikiran, ' udah ah gue gamau tau banyak, perihal apapun itu'. Wuih apatis gak tuh? Semakin tau banyak, gue jadi gak bisa ng

Some of My Books or Writing Stuff

Book stuff? what the??! Assalamu'alaikum  Finally, im back to blogging. Book stuff kali ini sebenernya mau sharing terkait buku apa sih yang kusuka, genre, penulis yang disukai, and yeah i still dont know yet, so lets just start it! Sejak SD, aku mencintai dunia pernovelan. Buku yang kuminati adalah jenis novel. KKPK. Gak banyak sih yang kupunya. Tapi it is some of inspires me to write a same thing. Dengan bahasa yang gak jauh beda dengan penulis KKPK. Dengan imajinasi yang masih terbatas dengan pembahasaan KKPK-yang juga penulisnya masih seumuran.  Menulislah 3 sampai 4 bab. Kemudian ganti bahan bacaan, maka berganti pula judul buku yang kutulis. Dulu karakter novel KKPK adalah deskripsi. Mendeskripsikan baju yang sedang dipakai, atau jika bertemakan memasak, maka mendeskripsikan bahan dan cara pembuatan, atau mendeskripsikan siapa tokoh yang sedang diperankan. Dengan font tulisan yang besar besar. Bila diibaratkan dengan menulis skripsi, satu halaman skripsi

Dua Insan Bersatu

Menjadi wanita adalah suatu anugrah tersendiri bagi saya. Pun ketika terlahir ke dunia. Mengalahkan beribu telur, hingga akhirnya menjadi pemenang. Kehidupan akan terus mengalir. Bayi tumbuh menjadi balita. Kemudian memasuki masa kanak-kanak, beralih menjadi remaja dan memasuki tahap dewasa. Dalam setiap perkembangannya, tentu ada nilai nilai yang harus dipegang. Seiring dengan berjalannya waktu, wanita merupakan kunci penting bagi perkembangan generasi selanjutnya. Sehingga persiapan persiapan menuju seorang ibu menjadi penting. Ibu, bagi saya, tidak hanya sekedar mengurus rumah tangga, mencuci piring, melayani suami, namun hal penting yang harus menjadi fokus adalah memperhatikan tumbuh kembang anak. Memiliki keluarga, bukan hanya tentang 1 orang baru dalam kehidupan, namun keluarga di belakangnya pun akan menjadi fokus pasangan setelah menikah. Maka ketika menikah, bukan hanya romantisme semata. Maka akhlak dan agama menjadi prioritas dalam menjalin hubungan.