Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

A Learner

  “Parenting - the raising of childern and all the responsibilities and activities that are involved in it  - ( Cambridge dictionary )” Ada satu dari tiga definisi parenting yang kusuka berdasarkan Meriem Webster yaitu the act or process of becoming a parent . Proses kehamilan dan persalinan bisa menjadi gerbang awal untuk mendalami kembali ilmu parenting, yang mungkin untuk beberapa orang telah mendalaminya jauh sebelum kehamilan itu terjadi. Proses ini dimulai ketika aku berkeinginan untuk menikah. Iseng iseng buka sosmed tentang pernikahan, komunikasi dalam keluarga, hubungan orang tua dan anak, do and don’t dalam pendidikan anak, dsb. Pun ketika sudah menikah dan diamanahkan oleh Allah untuk menjadi seorang Ibu. Kala itu, aku masih bolak balik wisma atlit. Sebelum menikah, aku full menginap disana. Setelah ada paksu, aku jadi PP Wisma-Bekasi. Suatu malam, saat kami memutuskan untuk menginap di Wisma, aku ingin sekali makan kwetiau, tidak mau makan yang lain. Ditambah beberap

Setelah Halal

"Usia pernikahanku menginjak 8 bulan. Cukup banyak cerita yang terekam dalam memori, kalaulah pengalaman itu bisa diulang atau dihentikan dengan mudah, rasanya aku ingin kembali melompat ke hal-hal yang menyenangkan saja. Tak usahlah cerita kesedihan itu diungkit kembali. Namun, hakikat sebuah perjalanan, semua hal, menyenangkan pun buruk adalah guru terbaik sepanjang masa." THE TRIGGER Mengingat bagaimana proses aku menikah dulu, rasanya tidak pernah menyangka. Cepat dan tanpa hambatan. Allah memudahkan semuanya. MasyaAllah. Memang untuk memulai atau meniatkan untuk setidaknya mempersiapkan menikah bukanlah hal ujug ujug bisa diputuskan dengan mudah. Kala itu, aku mulai mempertimbangkan ketika aku berada di tahun ke-4 perkuliahan. Sebatas, aku butuh teman hidup untuk diajak berdiskusi bersama. Usia nanggung antara remaja tua menuju dewasa. Aku adalah anak tunggal dan… bukan sesuatu hal yang bisa dijadikan suatu kelebihan. Beberapa teman mengatakan, “enaknya jadi anak tun