Langsung ke konten utama

Tiba Tiba Curhat

Kontemplasi.


Ketika anak tidur di waktu malam, aku sering merenung. Apa yang aku lakukan saat ini sudah benar. Apakah manajemen emosiku akan tetap seperti ini, bagaimana cara untuk merubahnya. Ada suatu kajian yang menyentilku, jika diliat dari segi waktu bersama anak, working mom dan fulltime mom dirumah akan sama saja. Karena ternyata banyak ibu yang dirumah itu tidak mindfulness saat bareng sama anak.


Kalau dari yang aku alami betul banget kejadian itu. Karena aku mengalaminya. Disaat aku merasa bahwa aku butuh sendiri, pengen pegang gadget baca baca berita aja susah untuk fokus, sementara rumah kondisinya berantakan. Yang biasanya akan membutuhkan satu eksekusi dulu baru bisa ngelakuin yang lain. Dan aku merasa malas untuk melakukan first stepnya. Yaudah jadi lingkaran setan aja gitu aja. Gak ada yang terselesaikan krn suka disibukan dgn ngurusin bocah.


Pekan ini, selasa, beberapa hari lalu, aku melakukan interview di PT Setia Mulya Medika. Dimana perusahaan itu bergerak di bidang konsultasi bisnis rumah sakit. Aku berharap untuk bisa belajar disana, karena aku merasa menarik untuk membahas data terkait rumah sakit. Disamping menganalisis data pasien. Ada perspektif dari segi penyelenggara kesehatan. Bisa jadi, aku semangat untuk mengejar impian ku untuk mengambil Master of Health Informatics. Cukup sejalan dengan pengalaman ku didunia kerja. Tapi sampai saat ini, aku belum dihubungi balik. Sedih sih. 


Aku menyadari bahwa untuk mengikuti rencana Allah itu practically hard. Berbenturan dengan keinginan pribadi. Aku tau konsekuensi yang akan dijalani tidak mudah. Yaudah sambil jalan, aku memaksa untuk berperasangka baik sama Allah. 


Screen Time


Sebelumnya aku punya prinsip untuk membatasi jadwal anak dalam melihat layar. Semakin kesini, aku butuh waktu untuk sendiri. Aku jadi cukup sering memberikan mereka tayangan nussa dan rara. 


Selama masih dalam pantauan, aku merasa tidak terlalu masalah. Asal tidak menjadi rutinitas. Karena living with two active kids susaaah bgt. Apalagi ditambah living without neighbour, sepi banget. Mess living ini membuatku merindukan kehidupan sosial. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU *KIKI STRIKE

Annyeong, kali ini aku bakal nge review sebuah buku diantara banyaknya novel yang ada dirumah (cie, ceritanya punya banyak nih..) Kali ini buku yang akan di-review berdul Kiki Strike (petualangan kota bayangan) waaah, buku ini aku recommend buat pembaca yang suka sama petualangan. Dan ini ga cuma 1 buku tapi berseri. Buku ini terbitan "Dastan Books" dengan penulis Kristen Miller. Tampilan depan Nah buku ini menceritakan bagaimana kisah seorang "Ananka Fishbein" yang bosan dengan kehidupan yang saat ini dijalanin. Kemudian, muncullah tokoh bernama "Kiki Strike", gadis misterius dengan penampilannya yang mencolok (seperti gambar disamping). Kiki Strike datang dengan membawa misi. Penasaran dengan misinya? (gaak) Beli bukunyaa! Sekilas nih, jadi di dalam buku ini, nantinya akan dibentuk grup bernama IRREGULAR yang beranggotakan 5 remaja, dengan keahlian khusus. Betty, ahli menyamar dan membuat kostum, Luz, mekanik handal dan mampu menciptakan ...

ASUS ROG Phone 8 : Siapa Bilang, Handphone Gamer Hanya untuk Gamers ataupun Pro player, Kamu Para Content Creator Juga Bisa

Buat kamu yang ngikutin perjalanan seri ASUS ROG Phone, pasti udah gak asing lagi dengan seri mobile gaming ini. Sejak 2018 silam, seri 1 sampai 8 terus memberikan update  fitur terbaik di kelasnya. Pada awal Tahun 2024 (Januari), ASUS ROG mengumumkan seri terbarunya yaitu ASUS ROG Phone 8. Sesuai dengan singkatannya, Republic of Gamers (ROG), smartphone  ini ditujukan untuk para gamers yang pengen pengalamannya dalam bermain meninggalkan kesan 'terpuaskan'. "Wah oke sih, enak banget pake ini. Performa stabilnya bukan main. Jadi gak pengen lepas." Tapi tenag, meskipun sasaran awal marketnya adalah para gamers , sekarang smartphone ini cocok untuk semua kalangan. Apalagi kamu yang punya kesibukan sebagai content creator. ROG Phone 8 dirancang khusus bukan hanya sekedar untuk para gamers , tapi, juga ditujukan bagi audiens yang lebih luas. Agar mendapatkan pengalaman premium dalam kesehariannya. Suatu revolusi yang semula hanya untuk bermain game murni menjadi perangkat...

IBU, ISTRI DAN AKU

“Setelah menjadi Ibu, beberapa hal menjadi kelabu untuk terlihat. Adakalanya tak tampak sama sekali. Kehidupan orang lain terkadang kujadikan alasan untuk ‘mengasihani diriku’. Mereka memiliki kehidupan luar yang terlihat jauh lebih bervariatif. Aku seringkali merasa frustasi dengan emosi yang mudah sekali berubah. Tak jarang pula, aku merasa sendiri di tengah ramainya manusia, ditengah rutinitas sehari-hari dengan pemandangan lalu lalang manusia. Aku merasa kehidupan ini semakin monoton. Tapi…disaat yang sama, ada jiwa jauh dibawah sana meronta untuk segera lets get over with this and do different !”   PROLOG Perbedaan antara sebelum dan setelah menikah bagi perempuan, sangat jauh sekali. Terlihat kontras jika ingin diumpamakan dengan warna. Sebut saja bagai merah dan kuning. Berbeda bukan? Yang dulunya sendiri, menjadi berbagi peran dan tanggungjawab. Yang sebelumnya bisa memilih untuk dirinya sendiri menjadi penuh pertimbangan dari berbagai sudut pandang. Yang dulunya mungkin bi...