Apakah perbedaan menjadi pembeda antara satu dengan yang
lainnya? Yang apabila terjadi benturan maka saling pisah dan sulit untuk
bersatu. Apakah perbedaan dijadikan suatu alasan yang akhirnya merugikan salah
satu pihak? Apakah perbedaan adalah sebuah masalah?
Dalam kurun waktu 6 bulan yang lalu, bahkan mungkin sampai
saat ini, timeline media sosial kita penuh dengan argumen, tulisan, fakta yang
berbau SARA. Tulisan yang berbau isu tersebut lah yang menjadi kontroversial. Banyak
diminati para netizen untuk akhirnya mereka ikut mennyumbangsihkan pendapat
mereka yang kebanyakan semakin memperkeruh suasana meskipun terdapat yang
netral.
Penyikapan perbedaan pada awalnya memang terasa agak sulit.
Anggap ketika sedang berada dalam suatu organisasi, yang satu memiliki sifat A,
sangat dominan, ada yang ikut – ikut aja, ada yan masa bodoh dengan
kelompoknya, untuk menyatukan di awal memang akan terasa sangat sulit, sehingga
toleransi itu dibutuhkan.
Bisa dibilang toleransi itu merupakan pelatihan, pelatihan apa?
Ialah menahan ego pribadi, ego segolongan, ego kelompok agar bagaimana sama
sama tidak saling bersenggolan satu dengan yang lainnya, agar bisa saling
menghormati prinsip kelompok lain. Bukankah dengan berbeda kita malah
memperkaya ilmu kita. Tidak homogen dan membuat tidak jenuh.
Toleransi itu apabila dipraktikan dapat membawa ketentraman
dan damai dalam kehidupan sosial, bagi saya toleransi itu sebenarnya sederhana.
Dengan mempersilahkan masing masing golongan melakukan apa yang sudah menjadi
prinsip mereka.
Komentar
Posting Komentar